Memperingati 25 Tahun Tragedi PLTN Chernobyl di Ukraina

Posted by Unknown - - 0 comments
SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

Memperingati 25 Tahun Tragedi PLTN Chernobyl di Ukraina
Sebelum terjadi bencana PLTN Chernobyl, kalangan industri nuklir beranggapan bahwa ketika terjadi kecelakaan nuklir di sebuah PLTN, hanya dalam persentase kecil unsur radioaktif yang berada di dalam inti reaktor akan terlepas ke sekitarnya. Akan tetapi ketika terjadi bencana pada PLTN Chernobyl, hampir seluruh partikel di inti reaktor tersembur ke luar dan telah menyebar hingga ke Eropa Barat dan Kanada.

Tanggal 26 April 2011 tepat 25 tahun bencana ledakan PLTN Chernobyl di Ukraina yang letaknya 20 km dari perbatasan dengan Belarus. Bencana tersebut telah melepaskan sejumlah besar unsur radioaktif hingga ke daratan Eropa Barat. Bencana ini merupakan bencana nuklir terbesar di dunia, sebelum terjadinya bencana PLTN Fukushima I di Jepang.


Akan tetapi, di tahun 2005 International Atomic Energy Agency (IAEA) membuat laporan tentang PLTN Chernobyl kepada PBB yang menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut hanya mengakibatkan 56 orang yang meninggal dunia. Tentu saja bahwa angka tersebut telah mengabaikan jumlah korban radiasi dan meninggal pada tahun-tahun berikutnya dengan porsi radiasi yang berbeda dan tergantung ketahanan fisik masing-masing. World Health Organization (WHO) memilih diam karena pada tanggal 28 Mei 1959 telah menandatangani perjanjian dengan IAEA, yang implikasinya membuat WHO tidak melakukan kajian ilmiah tentang kesehatan masyarakat sekitar PLTN tersebut.

 Tampaknya masalah kesehatan akibat “radiasi nuklir” pasca ditandatanganinya perjanjian tersebut adalah menjadi urusan IAEA. Conflict of interest juga tampak pada saat terjadinya kecelakaan nuklir di Jepang baru-baru ini.


Pemicu Ledakan di PLTN Chernobyl.
Pada tanggal 25 April 1986, reaktor Unit 4 dari PLTN Chernobyl dilepas dari jaringan listrik untuk menjalani perawatan rutin. Pengujian itu untuk memeriksa kemampuan peralatan darurat sistem pendingin unit tersebut selama periode transisi antara saat terputusnya suplai listrik (yang juga berarti terputusnya suplai listrik untuk menggerakkan motor pompa sistem pendingin reaktor) dengan saat dihidupkannya diesel penggerak generator darurat untuk menyuplai listrik bagi sistem pendingin reaktor unit tersebut.

Akan tetapi pengujian, yang dianggap bukan merupakan bagian dari pengoperasian reaktor nuklir, dilakukan tanpa koordinasi antara tim yang bertugas dalam pengujian dengan staff yang bertugas dalam pengoperasian serta keselamatan reaktor. Akibatnya, prosedur maupun ketentuan di dalam proses pengujian tidak cukup memadai, dan petugas yang melakukan pengujian tidak diingatkan tentang implikasi dari pengujian listrik tersebut terhadap reaktor.

Lemahnya koordinasi dan kewaspadaan, akibat rendahnya ‘budaya aman” di kalangan staff, telah menyebabkan sejumlah tindakan operator yang menyimpang dari prosedur keselamatan dan mengarah kepada situasi yang amat berbahaya. Kombinasi dari faktor-faktor pemantik tersebut telah menyebabkan lonjakan daya listrik yang tak terkendali, disusul dengan ledakan yang nyaris merusakkan seluruh bagian reaktor Unit 4. Kenaikan suhu akibat kegagalan kerja sistem pendingin tersebut telah menyebabkan melelehnya bahan bakar dan melepas partikel berkekuatan 1.900 PBq ke sekitar reaktor.

 Penjelasan tersebut berasal dari laporan The Interlaboratory Task Group on Health and Environmental Aspects of the Soviet Nuclear Accident kepada U.S. Dept. of Energy, Office of Health and Environment Research dengan judul ”Health and Environmental Consequences of the Chernobyl Nuclear Power Plant Accident”.
Untuk memperoleh informasi lebih lengkap, silakan membaca dari: http://openlibrary.org/books/OL2494995M/Health_and_environmental_consequences_of_the_Chernobyl_nuclear_power_plant_accident
.
Dampak Kebocoran Radioaktif.
Sejak ledakan pada PLTN Chernobyl 25 tahun yang lalu, telah terjadi sebaran radioaktif melalui udara, konsumsi daging, dan sayur-mayur yang ditanam di sekitar pembangkit listrik tersebut, yang menimbulkan korban puluhan ribu orang, yaitu:
  • Dari 650.000 orang, yang disebut “liquidators” karena ikut dalam pembersihan secara dadakan, kira-kira 5.000 hingga 10.000 dari antara mereka meninggal secara dini karena radiasi (Medvedev G., The Truth about Chernobyl, New ork, Basic Books,1991).
  • Ladang gandum seluas 100.000 mil persegi di Ukraina dan Belarus telah terkontaminasi dan masih akan berlangsung ribuan tahun karena setengah umur isotopnya. Setengah umur Plutonium Pu-239 adalah 24.000 tahun.
  • Partikelradioaktif telah jatuh ke wilayah Austria, Bulgaria, Cheko dan Slovak, Finlandia, Perancis dan Jerman. Juga telah menyebar ke Kanada, Amerika Serikat, serta hamper seluruh negara di belahanutara. Karena Cesium-137 dan beberapa isotop lainnya, seperti Strontium-90 dan Plutonium-239 memiliki setengah umur yang panjang, beberapa bahan pangan di Eropa akan terkontaminasi selama ratusan tahun.
  • Inggris, yang jaraknya sekitar 2.400 kilometer dari lokasi PLTN Chernobyl, ditemukan pada 382 peternakan domba yang jumlahnya
    226.500 ekor telah terkontaminasi Cesium-137pada daging potong dari peternakan tersebut.
  • Rusa besar (reindeer) di wilayah Scandinavia juga terkontaminasi Cesium-137 setelah terjadi ledakan di Chernobyl.

Kecelakaan PLTN Fukushima I melebihi Chernobyl?

Shih Yew Chen, seorang peneliti dari Argonne National Laboratory di Illinois USA, telah pergi ke Jepang untuk mengumpulkan sample tanah di sekitar Fukushima, dan mendapati bahwa radiasi hasil pengukurannya setara dengan 8.000.000 Bacquerels/m2 (Bq/m2). Chen menghitung bahwa 163.000 Bq/kg adalah setara dengan 8.000.000 Bq/m2, dengan asumsi bahwa kedalaman radiasi ke tanah tidak lebih dari 2 cm.

Pengukuran tersebut dilakukan pada tanggal 20 Maret 2011 di suatu lokasi di Iitake, 40 km barat laut dari PLTN Fukushima I.
Menurutnya, orang yang berdiri di atas tanah dengan kekuatan radiasi Cesium-137 sebesar 163.000 Bq/kg adalah setara dengan terkena radiasi sekitar 150 mSv (milliSievert) selama satu tahun. Ini berarti bahwa radiasi di sekitar PLTN Fukushima I “tiga kali lebih besar” dari persyaratan evakuasi EPA yang besarnya 50 mSv. Juga diperoleh data bahwa kontaminasi Cesium-137 di sekitar Fukushima I lebih tinggi dari Chernobyl. Persyaratan evakuasi EPA lebih di dasarkan pada data Cesium-137 dari pada Iodine-131 karena setengah umur Iodine hanya 8 hari, sedangkan Cesium adalah 30 tahun.

Pelajaran dari Chernobyl.
Pelajaran yang dapat diambil dari kecelakaan Chernobyl cukup banyak dan mencakup semua bidang, termasuk keselamatan reaktor dan manajemen dalam menghadapi jenis kecelakaan parah, kriteria intervensi, prosedur darurat, komunikasi, pengobatan bagi orang yang terkena iradiasi, metode pemantauan, proses radioekologi, tanah dan manajemen pertanian, informasi publik, dan lain sebagainya.

Namun, pelajaran yang paling penting untuk dipelajari adalah bahwa kecelakaan PLTN, yang berukuran besar dan mungkin memilik implikasi melewati batas negara, wajib dihindari karena akibatnya dapat mempengaruhi (langsung maupun tidak langsung) banyak negara, bahkan pada jarak yang cukup jauh dari lokasi kecelakaan. Hal ini akan menyebabkan upaya luar biasa dari Pemerintah sebelum membangun PLTN, yang dimulai dari meminta persetujuan negara tetangga terdekat serta memperluas dan memperkuat kerjasama internasional dalam bidang-bidang seperti komunikasi, pengharmonisan kriteria manajemen darurat dan koordinasi tindakan protektif.

Leave a Reply