Misteri Angka 9 Dalam Kehidupan Gus Dur
SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
Angka sembilan adalah angka kesempurnaan bagi semua kelompok dan kalangan. Tak terkecuali di lingkungan warga nahdliyin. Angka sembilan juga menjadi misteri yang melingkupi kehidupan Gus Dur semasa hidup sampai akhir hayatnya.
Seperti dijelaskan oleh keluarga, Gus Dur meninggal pukul 18.45 WIB. Angka ini dijumlah dengan hitungan apapun ketemu angka 9. 1 plus 8 adalah 9, demikian juga dengan penjumlahan 4 dan 5 menjadi 9.
Gus Dur wafat dalam usia 69 tahun. Ini adalah sepasang angka yang berbentuk simetris dan menunjukan angka 9. Jika dibalik angkanya tetap 69. Tahun wafat pun 2009, tahun kesembilan di abad ke 21 ini.
Nah, rupanya angka 9 selalu mewarnai hidupnya sejak muda, belajar berpolitik, dan akhirnya menjadi presiden. Gus Dur pertama kali melanglang buana ke luar negeri saat belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Tahun berapa? 1963. 6 Plus 3 adalah 9.
Pendidikan tuntas, Gus Dur pun memulai kiprahnya di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). NU adalah organisasi berlambang bintang 9. Bintang yang paling besar adalah simbol Nabi Muhammad SAW, kemudian bintang untuk 4 sahabat nabi dan bintang untuk 4 imam madzhab.
Gus Dur pun mulai dikenal sebagai tokoh yang kritis dan menjadi Ketua Umum PBNU selama 3 periode. Gus Dur bahkan berani berseberangan dengan ICMI yang dinilainya sektarian dan mendukung Presiden Soeharto. Dia lalu membentuk Forum Demokrasi dengan mengumpulkan intelektual dan berbagai tokoh komunitas religius. Ada 45 orang yang dihimpun Gus Dur. 4 Plus 5, kita kembali bertemu angka 9.
Kiprah politiknya kian cemerlang dengan membidani lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan Gus Dur menjadi Ketua Dewan Syuro. Lambang PKB adalah bola dunia yang dilingkari 9 bintang. Saat Gus Dur wafat, PKB sedang memiliki 27 kursi di DPR RI untuk periode 2009-2014. 2 plus 7, lagi-lagi angka sembilan.
PKB juga yang kemudian menjadi kendaraan politis Gus Dur untuk menjadi Presiden RI. Tahunnya adalah 1999, kombinasi 2 angka 9. Tanpa diduga sebelumnya, Sidang Umum MPR meloloskan Gus Dur sebagai presiden keempat mengalahkan Megawati Soekarnoputri setelah pemilu pertama di era Reformasi. Jabatan presiden menjadi puncak karir politik Gus Dur.
Sumber :