Reaktor Nuklir Chernobyl Bocor, Babi Hutan Jerman Tak Bisa Dimakan

Posted by Unknown - - 0 comments
SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

Dunia saat ini tengah dibuat ketar-ketir oleh bocornya reaktor nuklir milik Tokyo Electric Power Co. (Tepco) di Provinsi Fukushima, Jepang, akibat gempa berkekuatan 9 Skala Ritcher (SR) pada 11 Maret 2011 lalu, yang penyebaran radiasinya telah sampai ke perairan Malaysia. Apalagi karena dampak hebat radiasi nuklir Chernobyl, Ukraina, pada April 1986 masih tersisa hingga kini. Baca juga : Ditemukan Kerangka 50.000 Tentara Persia di Gurun Sahara dan King of Tempe di Jepang Ternyata Orang Indonesia

Bocornya reaktor nuklir Chernobyl hingga kini tak hanya masih membekas pada manusia yang terkena radiasinya, tapi juga pada hewan, termasuk babi yang tinggal di hutan-hutan di Jerman yang berada ribuan kilometer dari Ukraina.Seperti diukutip dari VIVAnews.com, Sabtu (2/4/2011),

Saking kuat radiasi dari reaktor nuklir Chernobyl yang bocor, babi hutan di Jerman tidak disarankan untuk dimakan. Dan makanan babi hutan itu, seperti jamur, juga tidak bisa dikonsumsi karena sama-sama mengandung unsur radioaktif yang melebihi ambang normal.

Babi hutan Jerman berkembang-biak di hutan yang terletak 1.500 kilometer dari Chernobyl. Namun, kadar radioaktif cesium-137 di dalam jaringan babi ini puluhan kali di atas ambang wajar untuk dikonsumsi. "Kami masih merasakan konsekuensi Chernobyl di sini," kata Christian Kueppers, seorang pakar radiasi dari Institut Ekologi Terapan, Jerman, di Freiburg.

"Kontaminasinya belum menghilang-radioaktivitas hanya akan berkurang sedikit dari tahun ke tahun."

Kontaminasi cesium pada tubuh bisa meningkatkan risiko kanker. Namun peneliti yang mengkaji Chernobyl belum menemukan peningkatan kanker yang terkait dengan cesium.

Cesium ini terkumpul di tanah, sehingga sulit dihindari babi hutan. Mereka mengendus tanah untuk mencari makanan termasuk jamur yang terkontaminasi.

Problemnya, rakyat Jerman menyenangi daging babi hutan. Perburuan pun masih marak sehingga pemerintah perlu mengecek kadar radiasi hasil buruan ini. Babi yang terkontaminasi, harus dimusnahkan. Pemerintah kemudian mengganti rugi, yang per tahunnya bahkan mencapai Rp. 6 miliar.

"Menyedihkan ketika harus membuang daging yang sebenarnya bercitarasa luar biasa," kata Joachim Reddemann, Direktur Pelaksana Asosiasi Pemburu Bavaria.

Babi Jerman bukan satu-satunya yang terkena efek ini. Di Perancis yang lebih jauh lagi dari Chernobyl, kontaminasi juga terjadi meski terus menurun. Kini sangat jarang menemukan kadar cesium yang membahayakan di babi dan jamur Prancis, kata pakar radiasi Prancis, Philippe Renaud.

Di Austria, jejak radioaktif cesium juga tertinggal di tanah. Selain babi dan jamur, rusa juga terkena dampaknya.

Dan kini, Jepang harus belajar dari ketiga negara ini setelah beberapa reaktor nuklirnya di Fukushima bocor. Saat ini, Jepang baru mengeluarkan larangan mengonsumsi produk makanan yang diproduksi dalam radius 30 kilometer dari pembangkit yang bocor akibat gempa dan tsunami ini.

Leave a Reply